MAKALAH
KEBIJAKAN
PEMERINTAH CINA DAN INDIADALAMDUNIA PENDIDIKAN
Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Mata Kuliah
Perbandingan Pendidikan
Dosen Pembimbing :
Dr. H. Rudi Ahmad Suryadi, M.Ag

Disusun Oleh :
|
|
·
Siti Sumiati
·
Siti Nuryani
|
·
Nuri Nushida
·
Delis Fauziah
|
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU)
CIANJUR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini.dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Perbandingan
Pendidikan.
Shalawat serta salamtak lupa juga kita ucapkan kepada
jungjunan alam kita Nabi Besar Muhammad SAW. Karena berkat beliau kita bisa
merasakan ni’mat iman dan islam.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin...
Pacet, 22 Maret 2014
Penyusun
KELOMPOK V
|
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah Bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Sebagai Negara yang ketinggalan
dalam bidang pendidikan, maka kita harus bercermin pada Negara Cina yang sudah
jauh meninggalkan kita dari segi kualitas dan lainnya dalam hal pendidikan.
Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang kebijakan-kebijakan
pemerintah Cina dan India dalam bidang pendidikan, baik dari segi kurikulum dan
program-program yang mereka siapkan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa saja
usaha pemerintah Cina dalam mengembangkan pendidikan?
2.
Bagaimana kurikulum sekolah formal di Cina?
3.
Mengapa di
Cina pendidikan disebut sebagai perubahan yang otonom?
4.
Apa saja
usaha pemerintah India dalam mengembangkan pendidikan?
5.
Apa saja program jangka panjang dan program
nasional pendidikan di India?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui usaha-usaha pemerintah Cina dalam mengembangkan
pendidikan.
2.
Untuk mengetahui kurikulum sekolah formal di Cina.
3.
Untuk mengetahui alasan mengapa di Cina
pendidikan disebut sebagai perubahan yang otonom.
4.
Untuk mengetahui usaha-usaha pemerintah India dalam mengembangkan
pendidikan.
5.
Untuk mengetahui program jangka panjang dan program nasional pendidikan di India.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Menurut
kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat
imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara
atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1]
Menurut
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu:
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.[2]
Pendidikan adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut
UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.[3]
Dari
beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang
lain.
B. Usaha Pemerintah Cina dalam Mengembangkan Pendidikan
Ada
sebuah hadist mengenai pendidikan, yang dalam bahasa Indonesia berbunyi:
“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Dalam hadist ini muncul satu negara,
yaitu negeri Cina. Dari hadist ini timbul pertanyaan, ada apa dengan pendidikan
Cina sehingga dapat dijadikan panutan untuk negeri lain. Dalam buku Muhammad
Said dan Junimar Affan (1987: 119) yang berjudul Mendidik Dari Zaman ke Zaman
dikatakan bahwa: “Di negeri Cina pendidikan mendapat tempat yang penting sekali
dalam penghidupan”.[4]Dengan
mendapatkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat
sistem pendidikan di Cina meningkat. Sikap orang Cina yang mementingkan
pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filofis orang Cina
mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa
lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem
pendidikan kuno di China. Tetapi, pada kesempatan ini tidak menjelaskan sampai
masuknya bangsa asing ke Cina.Permulaan pendidikan Cina kuno mencampai puncak
dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran Kung fu Tse kembali lagi diangkat dan
diterapkan dalam kehidupan masyarakat Cina, yang sebelumnya ajaran ini
dibrangus oleh penguasa sebelumnya.
Masyarakat
Cina yang menganggap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi alat
bagi filsafat, yang mengutamakan etika (Muhammad Said dan Junimar Affan, 1987:
119).[5]Anggapan
ini membuat pendidikan di Cina mengiringi kembalinya popularitas aliran
filsafat Kung Fu Tse di dalam masyarakat Cina.
Pada
masa Dinasti Han banyak melahirkan para sarjana-sarjana yang kelak akan
memimpin negara dan telah membuat Dinasti Han sebagai salah satu dinasti yang
besar dalam sejarah Cina. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh bekas
pengikut-pengikut Kung Fu Tse ini telah melahirkan sebuah golongan yang
terkenal dalam sejarah Cina dan menentukan perjalanan kekuasaan Dinasti Han,
yaitu Kaum Gentry. Kaum gentry merupakan suatu komunitas orang-orang terpelajar
yang telah menempuh pendidikan dan sistem ujian Negara. Sistem pendidikan yang
diterapkan oleh pihak pemerintahan pada saat itu pada awalnya bertujuan untuk
mencari calon-calon pejabat pemerintahan yang beraliran konfusius.Jenjang
pendidikan didasarkan atas tingkatan daerah administrative pemerintahan.Setiap
distrik memiliki sekolah-sekolah, sampai pada akademi di ibukota
kerajaan.Setiap jenjang tersebut diharuskan melewati system ujian yang terbagi
ke dalam tiga tahapan.System ujian ini dinilai sangat berat, dikarebakan dari
banyak orang yang ikut ujian ini hanya beberapa yang berhasil lulus. Kekaisaran
dinasti han telah memberikan dasar-daar pada sistem ujian di daratan Cina,
walaupun selanjutnya ada perubahan dan penambahan. Sistem pendidikan ini juga
membawa perubahan pada stratifikasi masyarakat dan pola prestise dalam
masyarakat.System pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan pelajar secara
alami membentuk kelas baru, yang pada akhirnya menggeser posisi bangsawan dalam
stratifikasi masyarakat Cina.Dan pola prestise dalam masyarakat, dimana
masyarakat tidak lagi sepenuhnya memandang orang dari kepemilikan harta atau
keturunananya, tetapi masyarakat memandang seseorang dari jenjang pendidikan
yang telah ditempunya. Disamping itu, kaum gentry ini diberikan penghormatan
dan penghargaan berupa hak-hak istimewa dari pemerintahan dan masyarakat.
a. Kurikulum Sekolah Formal di Cina
Pendekatan
pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi, konsep, dan penguasaan keterampilan
bagi para siswanya.Siswa tidak dituntut untuk terlalu menghafal konsep /
materi, namun siswa diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu
hal yang sedang dipelajarinya.Dengan pendekatan pembelajaran seperti ini siswa
lebih dapat dengan mudah mencerna pelajaran dan pemahaman yang telah didapatnya
sehingga dapat terinternalisasi sepenuhnya dalam diri.Selain di dalam kelas,
proses belajar mengajar juga dilakukan bervariasi di laboratorium atau di alam
bebas.Hal ini dimaksudkan untuk merangsang kemampuan afektif dan psikomotorik
siswa.
Adapun
sistem penyelenggaraan atau penjenjangan pendidikan di Cina dapat diurai
sebagai berikut : Pendidikan Dasar (Basic Education), Pendidikan Teknik dan
Kejuruan (Technical and Vocational Education, TAPE), Pendidikan Tinggi (Higher
Education, HE), dan Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education). Basic Education
meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD), dan Sekolah Menengah (SMP
dan SMA). Lama pendidikannya yaitu : prasekolah usia 3 tahun ke atas, Sekolah
Dasar selama 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun. Sekolah Menengah Tingkat
Pertama (SMP) selama 3 tahun dan Tingkat Atas (SMA) pun 3 tahun.
Selain
pendidikan formal, di Cina juga berkembang pendidikan non-formal yang berupa
Pendidikan Orang Dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat memberi sumbangan dalam
pengembangan sosio-ekonomi penduduk. Selain itu, di Cina juga dikembangkan
Pendidikan Literasi guna pemberantasan buta huruf. Hingga saat ini sudah
tercatat 42,5 juta lebih rakyat Cina telah dapat “melek aksara”.[6]
Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:[7]
a. Kelompok
mata pelajaran Agama dan Moral;
b. Kelompok
mata pelajaran Cina dan MA;
c. Kelompok
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika;
d. Kelompok
mata pelajaran Sosial dan Politik;
e. Kelompok
mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
f. Kelompok
mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
·
Adapun
jumlah mata pelajarannya yaitu:[8]
a. SD
memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral,
Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.
b. SMP
memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran MA, Moral,
Cina, Asing, dan Politik.
c. SMA
tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu
sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan
sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran
pilihan.
Untuk
kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke
perguruan tinggi menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
·
Satuan Waktu / Pembagian Alokasi Waktunya
yakni:[9]
a. Jumlah hari
sekolah / tahun : 180 – 200
b. Jumlah menit
di sekolah/ tahun : 68.400
c. Jumlah
menit 1 jam pelajaran : 45
d. Jumlah
jam pelajaran / minggu : 36
e. Jumlah
menit jam pelajaran / minggu : 1.620
f. Pembagian
tahun ajaran : 2
g. Jumlah
hari sekolah / minggu : 5
·
Sistem Assesment[10]
Sistem
sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama
paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak
juga menjadi salah satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa disamping
menekuni bidang seni budaya.
Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA, yaitu: Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukan Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA, yaitu: Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukan Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
b. Pendidikan Sebagai Perubahan Yang Otonom
Di Cina pendidikan
dikenal sebagai perubahan yang otonom karena pendidikan :
1.
Pendidikan
membantu manusia untuk meningkatkan tahap intelek yang seterusnya membawa
kepada peningkatan dalam bidang-bidang lain. Pendidikan merupakan satu seni
yang membolehkan manusia mengumpulkan segala pengalaman yang diperolehi dalam
kehidupan mereka dan selanjutnya menyampaikan pengalaman itu kepada generasi
baru.
2.
Proses pendidikan bermula serentak sejak
kelahiran dan berterusan sehingga akhir hayat. International Dictionary of Education
pendidikan ialah suatu proses yang membentuk ability dan sikap manusia. Plato –
Pendidikan sebagai sesuatu yang memberikan keindahan dan kesempurnaan kepada
jasmani dan rohani.
C. Usaha Pemerintah India Dalam Mengembangkan Pendidikan
Kebijakan
Nasional Pendidikan 1986 merupakan satu dari beberapa langkah maju yang
dilakukan melalui penyediaan pendidikan dasar dan rekomendasi atas pendidikan
gratis dan wajib dalam rangka pemenuhan kualitas bagi seluruh anak hingga
berumur 14 tahun sebelum abad ke-21. Tujuan dari universalisasi pendidikan
dasar bersumber pada tiga aspek: Petama, akses dan pendaftaran secara
universal; Kedua, daya ingat yang universal dari anak hingga umur empat belas
tahun; dan Ketiga, membawa peningkatan substansial kualitas pendidikan yang
memungkinkan seluruh anak untuk mencapai tingkatan yang esensial dalam belajar.
Kebijakan pemerintah yaitu untuk memotivasi anak agar menghadiri kelas secara
reguler dan untuk meningkatkan fasilitas dalam sistem persekolahan, menyediakan
pelatihan untuk guru, dan meningkatkan kemahiran belajar dari anak; serta
melaksankan pendidikan wajib dengan langkah-langkah yang mempunyai sanksi.
Upaya
lainnya terhadap pemenuhan pendidikan gratis yaitu melalui Pemerintah Negara
Bagian, yang telah secara aktif menghapuskan biaya sekolah pada Sekolah Negeri
hingga sekolah dasar tingkat atas.Usaha-usaha juga telah dilaksanakan oleh
badan-badan lokal dan institusi donor swasta untuk menjadikan pendidikan
benar-benar gratis dalam segala hal.
Dalam
perkara Coomon cause v. Union of India (Perkara No. 697 Tahun 1993),
Pemohon menuntut kepada Pengadilan untuk meminta Pemerintah menyediakan segala
fasilitas demi pencapaian target universal, pendidikan gratis dan wajib untuk
anak hingga berumur empat belas tahun, paling lambat di akhir tahun 1999.
Setelah mendengarkan keterangan para pihak, Hakim yang bersangkutan menolak
untuk mengabulkan permohonan Pemohon dan menyarakan kepadanya untuk menarik
kembali permohonan tersebut.
Peluang
untuk mengesahkan suatu undang-undang mengenai pendidikan gratis dan wajib
serta implikasi dalam penerapannya telah dibahas dan menjadi diskursus yang
sangat menarik selama sekian tahun. Setelah dilakukan analisa mendalam oleh
berbagai ahli, wajib pendidikan dasar juga disadari akan membawa dampak positif
terhadap penghapusan buruh anak.
Perkembangan
setiap negara maju, dan kini diikuti oleh negara berkembang, mereka telah
mendeklarasikan bahwa seluruh anak yang berumur enam hingga duabelas atau
empatbelas tahun harus mengenyam pendidikan sekolah dasar.Terlepas dari
seberapa besar kebutuhannya, tidak ada satu orang tua pun yang diizinkan untuk
memutus pendidikan anak dari sekolah. Bahkan, sekolah yang dihadirinya akan
dipantau oleh badan otoritas lokal dan pemerintahnya akan diwajibkan untuk
menyediakan sekolah dasar dalam jarak yang wajar untuk seluruh anak dalam usia
sekolah. Oleh karenanya, undang-undang yang dibuat memuat kewajiban secara
spesifik bagi anak, orang tua, badan-badan lokal, dan pemerintah. Pegawai
lokal, para pengajar, dewan pengurus sekolah dapat mengunjungi rumah orang tua
sang murid yang telah memindahkan anaknya dari sekolah guna memberitahukan
bahwa menghadiri kelas adalah wajib. Dalam waktu beberapa tahun implementasi
norma tersebut telah menyadarkan seluruh negeri India bahwa seluruh anak harus
datang ke sekolah. Suatu norma seperti ini dapat lebih dilaksanakan oleh
berbagai tekanan masyarakat dibandingkan tekanan oleh badan yang berwenang.
Salah satu pandangan yang menguatkan ketentuan tersebut bahwa kebijakan ini
merupakan ekspresi dari “political will” dan hal tersebut mengirimkan
pesan kuat kepada masyarakat internasional bahwa India sangat serius dalam
menghapuskan buruh anak.
Terdapat
juga satu pemikiran lain yang meyakini bahwa ketentuan hukum dengan menyediakan
pendidikan wajib mungkin bukan suatu solusi yang efektif untuk situasi dan
keadaan di negara India. Pengalaman dari negara Afrika menunjukan bahwa
legislasi seperti wajib sekolah seharusnya tidak diperkenalkan, hal mana
terdapat tempat-tempat di mana anak ingin terdaftar di dalamnya tetapi mereka
tidak dapat diterima karena minimnya infrastruktur dan ketersediaan ruangan.
Negara-negara bagian di India yang hampir mendekati target universalisasi
pendidikan dasar seperti di Kerala dan Tamil Nadu, legislasi akan dapat membantu
mereka yang keluar dari sekolah. Pemikiran seperti ini memberikan argumen bahwa
sangatlah penting untuk tidak hanya meningkatkan anggaran umum pada dunia
pendidikan tetapi juga memperkenalkan cara-cara untuk mengurangi pembiayaan
sekolah.Walaupun hal tersebut merupakan solusi yang parsial, menurut mereka,
hal itu lebih penting untuk kepentingan orang tua yang mungkin merasakan bahwa
kesempatan dan biaya sekolah masihlah sangat tinggi.Hal ini secara esensial
dapat dilihat sebagai permasalahan sikap, yaitu sikap dari orang tua terhadap
pendidikan anak-anak mereka, sikap negara terhadap buruh anak dan terhadap
peningkatan kualitas sistem pendidikan.Suatu legislasi tidak dapat dengan
sendirinya ditegakkan.Langkah-langkah kuat dalam hal penegakkan juga harus didirikan.
kebijakan
pendidikan antisipatif Pemerintah India terhadap isu multikulturalisme, antara
lain dengan jalan:
- Membuka
programpenyetaraan pendidikan bagi Sekolah Dasar dan melakukan pemberantasan
buta huruf. Sensus 1991 mengindikasikan bahwa tingkat illiterate telah mencapai
52,1 % yang meliputi anak berusia 7 tahun ke atas, dan 23 % di antaranya adalah
wanita.
- mengenalkan
nilai warisan budayaIndia, persamaan derajat manusia, demokrasi, sekularisme,
kesetaraan jender, pengenalan program keluarga kecil bahagia dan menanamkan
pola pikir ilmiah.
- Menyiapkan
program pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat khusus.
- Pembaharuan
kebijaksanaan pendidikan yangrutin dilakukan setiap jangka waktu 5 tahun
sekali.
1. Program Jangka Panjang Pendidikan Di India
India
membentuk Komite Modifikasi Kecil yang bekerja selama dua tahun untuk merevisi
program jangka panjang dalam bidang pendidikan, yaitu:[11]
a. Menetapkan
kebijakan desentralisasi perencanaan pendidikan.
b. Melakukan reformasi organisasi.
c. Pendidikan
non-formal dan sistem pendidikan terbuka.
d. Mengarahkan
hasil pendidikan bagi kebutuhan industri dan sektor pengembangan pembangunan.
e. Melakukan
mobilisasi komunitas SDM dan alam serta perbaikan sistem sosial.
f. Target
minimal diarahkan pada pendidikan sekolah dasar dan pemberantasan buta huruf.
2. Program Nasional Pendidikan Di India
Program
pendidikan nasional India diarahkan sebagai berikut:[12]
a. In
thedevelopment of a vital democracy.
b. In the
promotion of nationalintegration.
c. In
promoting faith in and respect for secularism.
d. Inthe
advancement of science and technology.
e. In
economic growth.
f. Inthe
free and full development of the individual personality.
g. In the
modernization of the social order.
h. In
bringing about a cultural renaissance.
i. In
continuing pursuit for excellence.
j. In
developing better international understanding.
Komisi
pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-23 tahun usia
sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai pendidikan dasar terbagi dalam tiga
jenjang, yaitu: primary (5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun). Berkenaan dengan
pendidikan Islam, strukturnya dilakukan berjenjang, pada tingkat rendah
(tahtania) dilaksanakan selama 3 tahun, tingkat menengah (watsania) selama 4
tahun, dan tingkat atas (fauqania) selama 2 tahun. Kemudian, jenjang maulvi
selama 2 tahun, ‘alim selama 2 tahun, dan fadlil selama 2 tahun.[13]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mendapatkan peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat sistem pendidikan di Cina
meningkat. Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya
telah melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan
ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa lama, sampai pada masuknya bangsa
asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di Cina.
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran Agama dan Moral, kelompok mata
pelajaran Cina, dan lainnya.
kebijakan
pendidikan antisipatif Pemerintah India terhadap isu multikulturalisme, antara
lain dengan jalanmengenalkan nilai warisan budaya India, persamaan derajat
manusia, demokrasi, sekularisme, kesetaraan jender, pengenalan program keluarga
kecil bahagia dan menanamkan pola pikir ilmiah, dan lainnya.
·
6 program jangka panjang pendidikan di India
1. Menetapkan
kebijakan desentralisasi perencanaan pendidikan.
2. Melakukan reformasi organisasi.
3. Pendidikan
non-formal dan sistem pendidikan terbuka.
4. Mengarahkan
hasil pendidikan bagi kebutuhan industri dan sector pengembangan pembangunan.
5. Melakukan
mobilisasi komunitas SDM dan alam serta perbaikan sistem sosial.
6. Target
minimal diarahkan pada pendidikan sekolah dasar dan pemberantasan buta huruf.
· 10 program nasional pendidikan di
India
1.
In the development of a vital democracy.
2.
In the promotion of national integration.
3.
In promoting faith in and respect for
secularism.
4.
In the advancement of science and technology.
5.
In economic growth.
6.
In the free and full development of the
individual personality.
7.
In the modernization of the social order.
8.
In bringing about a cultural renaissance.
9.
In continuing pursuit for excellence.
10. In
developing better international understanding.
B. Saran
Dengan mempelajari ini, kita dapat lebih mengetahui apa saja bentuk-bentuk
dari kebijakan-kebijakan negara Cina dan India terhadap pendidikan di negara
mereka, juga mengetahui program-program yang negara India mikili.
Sebagai seorang calon pendidik memang sudah seharusnya kitamengetahui
kebijakan-kebijan pendidikan dari negara lain, sebagai pembelajaran kita dimasa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
· http://www.slideshare.net/piyetojanekie11/perbandingan-pendidikan
[4]http://apsijbi2013.blogspot.com/2013/01/potret-pola-pendidikan-cina-drsabuzarmei.html, dikutip 22
Maret 2014
[5]http://apsijbi2013.blogspot.com/2013/01/potret-pola-pendidikan-cina-drsabuzarmei.html, dikutip 22
Maret 2014
[13]
http://www.slideshare.net/piyetojanekie11/perbandingan-pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar