Selasa, 15 April 2014

MAKALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH CINA DAN INDIADALAMDUNIA PENDIDIKAN



MAKALAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH CINA DAN INDIADALAMDUNIA PENDIDIKAN

Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Perbandingan Pendidikan

Dosen Pembimbing :
Dr. H. Rudi Ahmad Suryadi, M.Ag

STAI - NU.jpg









Disusun Oleh  :
·           Siti Sumiati
·           Siti Nuryani
·         Nuri Nushida
·         Delis Fauziah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) CIANJUR
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan.
Shalawat serta salamtak lupa juga kita ucapkan kepada jungjunan alam kita Nabi Besar Muhammad SAW. Karena berkat beliau kita bisa merasakan ni’mat iman dan islam.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...





Pacet, 22 Maret 2014
Penyusun


KELOMPOK V





DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Sebagai Negara yang ketinggalan dalam bidang pendidikan, maka kita harus bercermin pada Negara Cina yang sudah jauh meninggalkan kita dari segi kualitas dan lainnya dalam hal pendidikan. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang kebijakan-kebijakan pemerintah Cina dan India dalam bidang pendidikan, baik dari segi kurikulum dan program-program yang mereka siapkan.

B.       Rumusan Masalah

1.         Apa saja usaha pemerintah Cina dalam mengembangkan pendidikan?
2.         Bagaimana kurikulum sekolah formal di Cina?
3.         Mengapa  di Cina pendidikan disebut sebagai perubahan yang otonom?
4.         Apa saja usaha pemerintah India dalam mengembangkan pendidikan?
5.         Apa saja program jangka panjang dan program nasional  pendidikan di India?

C.      Tujuan Penulisan

1.         Untuk mengetahui usaha-usaha pemerintah Cina dalam mengembangkan pendidikan.
2.         Untuk mengetahui kurikulum sekolah formal di Cina.
3.         Untuk mengetahui alasan mengapa di Cina pendidikan disebut sebagai perubahan yang otonom.
4.         Untuk mengetahui usaha-usaha pemerintah India dalam mengembangkan pendidikan.
5.         Untuk mengetahui program jangka panjang dan program nasional  pendidikan di India.

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Pendidikan

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1]
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.[2]
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.[3]
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

B.  Usaha Pemerintah Cina dalam Mengembangkan Pendidikan

Ada sebuah hadist mengenai pendidikan, yang dalam bahasa Indonesia berbunyi: “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Dalam hadist ini muncul satu negara, yaitu negeri Cina. Dari hadist ini timbul pertanyaan, ada apa dengan pendidikan Cina sehingga dapat dijadikan panutan untuk negeri lain. Dalam buku Muhammad Said dan Junimar Affan (1987: 119) yang berjudul Mendidik Dari Zaman ke Zaman dikatakan bahwa: “Di negeri Cina pendidikan mendapat tempat yang penting sekali dalam penghidupan”.[4]Dengan mendapatkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat sistem pendidikan di Cina meningkat. Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di China. Tetapi, pada kesempatan ini tidak menjelaskan sampai masuknya bangsa asing ke Cina.Permulaan pendidikan Cina kuno mencampai puncak dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran Kung fu Tse kembali lagi diangkat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Cina, yang sebelumnya ajaran ini dibrangus oleh penguasa sebelumnya.
Masyarakat Cina yang menganggap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi alat bagi filsafat, yang mengutamakan etika (Muhammad Said dan Junimar Affan, 1987: 119).[5]Anggapan ini membuat pendidikan di Cina mengiringi kembalinya popularitas aliran filsafat Kung Fu Tse di dalam masyarakat Cina.
Pada masa Dinasti Han banyak melahirkan para sarjana-sarjana yang kelak akan memimpin negara dan telah membuat Dinasti Han sebagai salah satu dinasti yang besar dalam sejarah Cina. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh bekas pengikut-pengikut Kung Fu Tse ini telah melahirkan sebuah golongan yang terkenal dalam sejarah Cina dan menentukan perjalanan kekuasaan Dinasti Han, yaitu Kaum Gentry. Kaum gentry merupakan suatu komunitas orang-orang terpelajar yang telah menempuh pendidikan dan sistem ujian Negara. Sistem pendidikan yang diterapkan oleh pihak pemerintahan pada saat itu pada awalnya bertujuan untuk mencari calon-calon pejabat pemerintahan yang beraliran konfusius.Jenjang pendidikan didasarkan atas tingkatan daerah administrative pemerintahan.Setiap distrik memiliki sekolah-sekolah, sampai pada akademi di ibukota kerajaan.Setiap jenjang tersebut diharuskan melewati system ujian yang terbagi ke dalam tiga tahapan.System ujian ini dinilai sangat berat, dikarebakan dari banyak orang yang ikut ujian ini hanya beberapa yang berhasil lulus. Kekaisaran dinasti han telah memberikan dasar-daar pada sistem ujian di daratan Cina, walaupun selanjutnya ada perubahan dan penambahan. Sistem pendidikan ini juga membawa perubahan pada stratifikasi masyarakat dan pola prestise dalam masyarakat.System pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan pelajar secara alami membentuk kelas baru, yang pada akhirnya menggeser posisi bangsawan dalam stratifikasi masyarakat Cina.Dan pola prestise dalam masyarakat, dimana masyarakat tidak lagi sepenuhnya memandang orang dari kepemilikan harta atau keturunananya, tetapi masyarakat memandang seseorang dari jenjang pendidikan yang telah ditempunya. Disamping itu, kaum gentry ini diberikan penghormatan dan penghargaan berupa hak-hak istimewa dari pemerintahan dan masyarakat.

a.    Kurikulum Sekolah Formal di Cina

Pendekatan pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi, konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para siswanya.Siswa tidak dituntut untuk terlalu menghafal konsep / materi, namun siswa diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang sedang dipelajarinya.Dengan pendekatan pembelajaran seperti ini siswa lebih dapat dengan mudah mencerna pelajaran dan pemahaman yang telah didapatnya sehingga dapat terinternalisasi sepenuhnya dalam diri.Selain di dalam kelas, proses belajar mengajar juga dilakukan bervariasi di laboratorium atau di alam bebas.Hal ini dimaksudkan untuk merangsang kemampuan afektif dan psikomotorik siswa.
Adapun sistem penyelenggaraan atau penjenjangan pendidikan di Cina dapat diurai sebagai berikut : Pendidikan Dasar (Basic Education), Pendidikan Teknik dan Kejuruan (Technical and Vocational Education, TAPE), Pendidikan Tinggi (Higher Education, HE), dan Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education). Basic Education meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD), dan Sekolah Menengah (SMP dan SMA). Lama pendidikannya yaitu : prasekolah usia 3 tahun ke atas, Sekolah Dasar selama 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun. Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) selama 3 tahun dan Tingkat Atas (SMA) pun 3 tahun.
Selain pendidikan formal, di Cina juga berkembang pendidikan non-formal yang berupa Pendidikan Orang Dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat memberi sumbangan dalam pengembangan sosio-ekonomi penduduk. Selain itu, di Cina juga dikembangkan Pendidikan Literasi guna pemberantasan buta huruf. Hingga saat ini sudah tercatat 42,5 juta lebih rakyat Cina telah dapat “melek aksara”.[6]
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:[7]
a.    Kelompok mata pelajaran Agama dan Moral;
b.    Kelompok mata pelajaran Cina dan MA;
c.    Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika;
d.   Kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik;
e.    Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
f.     Kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
·      Adapun  jumlah mata pelajarannya yaitu:[8]
a.    SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.
b.    SMP memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran MA, Moral, Cina, Asing, dan Politik.
c.    SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan.
Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
·      Satuan Waktu / Pembagian Alokasi Waktunya yakni:[9]
a.    Jumlah hari sekolah / tahun : 180 – 200
b.    Jumlah menit di sekolah/ tahun : 68.400
c.    Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45
d.   Jumlah jam pelajaran / minggu : 36
e.    Jumlah menit jam pelajaran / minggu : 1.620
f.     Pembagian tahun ajaran : 2
g.    Jumlah hari sekolah / minggu : 5
·      Sistem Assesment[10]
Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.
Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA, yaitu: Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukan Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.

b.   Pendidikan Sebagai Perubahan Yang Otonom

Di Cina pendidikan dikenal sebagai perubahan yang otonom karena pendidikan :
1.    Pendidikan membantu manusia untuk meningkatkan tahap intelek yang seterusnya membawa kepada peningkatan dalam bidang-bidang lain. Pendidikan merupakan satu seni yang membolehkan manusia mengumpulkan segala pengalaman yang diperolehi dalam kehidupan mereka dan selanjutnya menyampaikan pengalaman itu kepada generasi baru.
2.    Proses pendidikan bermula serentak sejak kelahiran dan berterusan sehingga akhir hayat. International Dictionary of Education pendidikan ialah suatu proses yang membentuk ability dan sikap manusia. Plato – Pendidikan sebagai sesuatu yang memberikan keindahan dan kesempurnaan kepada jasmani dan rohani.

C.  Usaha Pemerintah India Dalam Mengembangkan Pendidikan

Kebijakan Nasional Pendidikan 1986 merupakan satu dari beberapa langkah maju yang dilakukan melalui penyediaan pendidikan dasar dan rekomendasi atas pendidikan gratis dan wajib dalam rangka pemenuhan kualitas bagi seluruh anak hingga berumur 14 tahun sebelum abad ke-21. Tujuan dari universalisasi pendidikan dasar bersumber pada tiga aspek: Petama, akses dan pendaftaran secara universal; Kedua, daya ingat yang universal dari anak hingga umur empat belas tahun; dan Ketiga, membawa peningkatan substansial kualitas pendidikan yang memungkinkan seluruh anak untuk mencapai tingkatan yang esensial dalam belajar. Kebijakan pemerintah yaitu untuk memotivasi anak agar menghadiri kelas secara reguler dan untuk meningkatkan fasilitas dalam sistem persekolahan, menyediakan pelatihan untuk guru, dan meningkatkan kemahiran belajar dari anak; serta melaksankan pendidikan wajib dengan langkah-langkah yang mempunyai sanksi.
Upaya lainnya terhadap pemenuhan pendidikan gratis yaitu melalui Pemerintah Negara Bagian, yang telah secara aktif menghapuskan biaya sekolah pada Sekolah Negeri hingga sekolah dasar tingkat atas.Usaha-usaha juga telah dilaksanakan oleh badan-badan lokal dan institusi donor swasta untuk menjadikan pendidikan benar-benar gratis dalam segala hal.
Dalam perkara Coomon cause v. Union of India (Perkara No. 697 Tahun 1993), Pemohon menuntut kepada Pengadilan untuk meminta Pemerintah menyediakan segala fasilitas demi pencapaian target universal, pendidikan gratis dan wajib untuk anak hingga berumur empat belas tahun, paling lambat di akhir tahun 1999. Setelah mendengarkan keterangan para pihak, Hakim yang bersangkutan menolak untuk mengabulkan permohonan Pemohon dan menyarakan kepadanya untuk menarik kembali permohonan tersebut.
Peluang untuk mengesahkan suatu undang-undang mengenai pendidikan gratis dan wajib serta implikasi dalam penerapannya telah dibahas dan menjadi diskursus yang sangat menarik selama sekian tahun. Setelah dilakukan analisa mendalam oleh berbagai ahli, wajib pendidikan dasar juga disadari akan membawa dampak positif terhadap penghapusan buruh anak.
Perkembangan setiap negara maju, dan kini diikuti oleh negara berkembang, mereka telah mendeklarasikan bahwa seluruh anak yang berumur enam hingga duabelas atau empatbelas tahun harus mengenyam pendidikan sekolah dasar.Terlepas dari seberapa besar kebutuhannya, tidak ada satu orang tua pun yang diizinkan untuk memutus pendidikan anak dari sekolah. Bahkan, sekolah yang dihadirinya akan dipantau oleh badan otoritas lokal dan pemerintahnya akan diwajibkan untuk menyediakan sekolah dasar dalam jarak yang wajar untuk seluruh anak dalam usia sekolah. Oleh karenanya, undang-undang yang dibuat memuat kewajiban secara spesifik bagi anak, orang tua, badan-badan lokal, dan pemerintah. Pegawai lokal, para pengajar, dewan pengurus sekolah dapat mengunjungi rumah orang tua sang murid yang telah memindahkan anaknya dari sekolah guna memberitahukan bahwa menghadiri kelas adalah wajib. Dalam waktu beberapa tahun implementasi norma tersebut telah menyadarkan seluruh negeri India bahwa seluruh anak harus datang ke sekolah. Suatu norma seperti ini dapat lebih dilaksanakan oleh berbagai tekanan masyarakat dibandingkan tekanan oleh badan yang berwenang. Salah satu pandangan yang menguatkan ketentuan tersebut bahwa kebijakan ini merupakan ekspresi dari “political will” dan hal tersebut mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat internasional bahwa India sangat serius dalam menghapuskan buruh anak.
Terdapat juga satu pemikiran lain yang meyakini bahwa ketentuan hukum dengan menyediakan pendidikan wajib mungkin bukan suatu solusi yang efektif untuk situasi dan keadaan di negara India. Pengalaman dari negara Afrika menunjukan bahwa legislasi seperti wajib sekolah seharusnya tidak diperkenalkan, hal mana terdapat tempat-tempat di mana anak ingin terdaftar di dalamnya tetapi mereka tidak dapat diterima karena minimnya infrastruktur dan ketersediaan ruangan. Negara-negara bagian di India yang hampir mendekati target universalisasi pendidikan dasar seperti di Kerala dan Tamil Nadu, legislasi akan dapat membantu mereka yang keluar dari sekolah. Pemikiran seperti ini memberikan argumen bahwa sangatlah penting untuk tidak hanya meningkatkan anggaran umum pada dunia pendidikan tetapi juga memperkenalkan cara-cara untuk mengurangi pembiayaan sekolah.Walaupun hal tersebut merupakan solusi yang parsial, menurut mereka, hal itu lebih penting untuk kepentingan orang tua yang mungkin merasakan bahwa kesempatan dan biaya sekolah masihlah sangat tinggi.Hal ini secara esensial dapat dilihat sebagai permasalahan sikap, yaitu sikap dari orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka, sikap negara terhadap buruh anak dan terhadap peningkatan kualitas sistem pendidikan.Suatu legislasi tidak dapat dengan sendirinya ditegakkan.Langkah-langkah kuat dalam hal penegakkan juga harus didirikan.
kebijakan pendidikan antisipatif Pemerintah India terhadap isu multikulturalisme, antara lain dengan jalan: 
-       Membuka programpenyetaraan pendidikan bagi Sekolah Dasar dan melakukan pemberantasan buta huruf. Sensus 1991 mengindikasikan bahwa tingkat illiterate telah mencapai 52,1 % yang meliputi anak berusia 7 tahun ke atas, dan 23 % di antaranya adalah wanita. 
-       mengenalkan nilai warisan budayaIndia, persamaan derajat manusia, demokrasi, sekularisme, kesetaraan jender, pengenalan program keluarga kecil bahagia dan menanamkan pola pikir ilmiah. 
-       Menyiapkan program pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat khusus.
-       Pembaharuan kebijaksanaan pendidikan yangrutin dilakukan setiap jangka waktu 5 tahun sekali.

1.    Program Jangka Panjang Pendidikan Di India

India membentuk Komite Modifikasi Kecil yang bekerja selama dua tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam bidang pendidikan, yaitu:[11]
a.    Menetapkan kebijakan desentralisasi perencanaan pendidikan.
b.     Melakukan reformasi organisasi.
c.    Pendidikan non-formal dan sistem pendidikan terbuka.
d.   Mengarahkan hasil pendidikan bagi kebutuhan industri dan sektor pengembangan pembangunan.
e.    Melakukan mobilisasi komunitas SDM dan alam serta perbaikan sistem sosial.
f.     Target minimal diarahkan pada pendidikan sekolah dasar dan pemberantasan buta huruf.

2.    Program Nasional Pendidikan Di India

Program pendidikan nasional India diarahkan sebagai berikut:[12]
a.    In thedevelopment of a vital democracy. 
b.    In the promotion of nationalintegration. 
c.    In promoting faith in and respect for secularism.
d.   Inthe advancement of science and technology.
e.    In economic growth.
f.     Inthe free and full development of the individual personality.
g.    In the modernization of the social order.
h.    In bringing about a cultural renaissance.
i.      In continuing pursuit for excellence.
j.      In developing better international understanding.

Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-23 tahun usia sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai pendidikan dasar terbagi dalam tiga jenjang, yaitu: primary (5 tahun), upper primary (3 tahun),  dan secondary (2 tahun). Berkenaan dengan pendidikan Islam, strukturnya dilakukan berjenjang, pada tingkat rendah (tahtania) dilaksanakan selama 3 tahun, tingkat menengah (watsania) selama 4 tahun, dan tingkat atas (fauqania) selama 2 tahun. Kemudian, jenjang maulvi selama 2 tahun, ‘alim selama 2 tahun, dan fadlil selama 2 tahun.[13]

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Dengan mendapatkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat sistem pendidikan di Cina meningkat. Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di Cina.
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran Agama dan Moral, kelompok mata pelajaran Cina, dan lainnya.
kebijakan pendidikan antisipatif Pemerintah India terhadap isu multikulturalisme, antara lain dengan jalanmengenalkan nilai warisan budaya India, persamaan derajat manusia, demokrasi, sekularisme, kesetaraan jender, pengenalan program keluarga kecil bahagia dan menanamkan pola pikir ilmiah, dan lainnya.
·      6 program jangka panjang pendidikan di India
1.    Menetapkan kebijakan desentralisasi perencanaan pendidikan.
2.     Melakukan reformasi organisasi.
3.    Pendidikan non-formal dan sistem pendidikan terbuka.
4.    Mengarahkan hasil pendidikan bagi kebutuhan industri dan sector pengembangan pembangunan.
5.    Melakukan mobilisasi komunitas SDM dan alam serta perbaikan sistem sosial.
6.    Target minimal diarahkan pada pendidikan sekolah dasar dan pemberantasan buta huruf.


·      10 program nasional pendidikan di India
1.        In the development of a vital democracy. 
2.        In the promotion of national integration. 
3.        In promoting faith in and respect for secularism.
4.        In the advancement of science and technology.
5.        In economic growth.
6.        In the free and full development of the individual personality.
7.        In the modernization of the social order.
8.        In bringing about a cultural renaissance.
9.        In continuing pursuit for excellence.
10.    In developing better international understanding.

B.  Saran

Dengan mempelajari ini, kita dapat lebih mengetahui apa saja bentuk-bentuk dari kebijakan-kebijakan negara Cina dan India terhadap pendidikan di negara mereka, juga mengetahui program-program yang negara India mikili.
Sebagai seorang calon pendidik memang sudah seharusnya kitamengetahui kebijakan-kebijan pendidikan dari negara lain, sebagai pembelajaran kita dimasa mendatang.






 

DAFTAR PUSTAKA


·      http://www.slideshare.net/piyetojanekie11/perbandingan-pendidikan



[13] http://www.slideshare.net/piyetojanekie11/perbandingan-pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar